Jumat, 06 Desember 2013

budidaya, panili, cara menanam 

IKLIM

Panili tumbuh pada daerah (Zone) antara 100 Lintang Utara dan 200 Lintang Selatan. Indonesia terletak antara 50 L.U. 100 L.S. sehingga secara potensial merupakan daerah pengembang¬an tanaman panili yang baik.

Sebagian besar daerah penanaman panili di Indonesia ter¬dapat di Jawa yang terletak di antara 50 L.U.. — 70 L.S. Pusat penanarnan panili di Jawa terdapat di 3 tempat, yaitu Daerah Garut (Jawa Barat), Daerah Temanggung dan Kedu (Jawa Tengah) dan Daerah Malang dan Banyuwangi (Jawa Timur).
Unsur-unsur iklim yang banyak mempengaruhi terhadap budidaya tanaman panili adalah elevasi (tinggi tempat) temperatur, tipe curah hujan dan kelembaban udara.

Elevasi dan Temperatur.

Temperatur rata-rata di Indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah ± 260C dan turun ± 0,60C setiap naik 100 m. Panili dapat ditanam pada dataran rendah sampai elevasi 700 m, bahkan di daerah asalnya Mexico dapat sampai pada elevasi 2000 m, tetapi elevasi yang optimal adalah antara 400-700 m dengan tern¬peratur rata-rata tahunan 220C-250C. Batas temperatur tertinggi 380C dan temperatur terendah 90C bagi tanaman! panili ditentukan oleh terhentinya pertumbuhan tanaman.

Tipe Ctirah Hujan dan Kelembaban

Pembagian curah hujan lebih penting daripada jumlahnya per tahun. Panili memerlukan masa agak kering ± 3 bulan untuk pernasakan buah dan mempertinggi mutunya. Periode hujan selama 8-10 bulan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dthi pembentukan buah.‘ Di Indonesia, tipe curah hujan optimal untuk panili adalah 2000-3000 mm per tahun dengan kelembaban +80%.

 TANAH DAN LOKASI

Perhatian utama pada saat pemilihan tanah untuk berusaha tani panili, ditunjukan kepada tanah-tanah yang banyak me¬ngandung humus (mulch), karena akar-akar tanaman panili tumbuh relatif dangkal, sehingga sangat peka terhadap keadaan lapisan-lapisan tanah paling atas. Oleh karena itu hendaknya diusahakan agar kadar bunga tanah (humus) tetap dipertahankthi.

Tanaman panili menghendaki, struktur tanah yang baik porous (mudah meresapkan air) dan gembur sehingga mudah ditembus akar-akar tanaman.

Tanaman panili memerlukan unsur Ca (Calcium) yang jumlahnya relatif banyak, sehingga dalam usaha mencari tanah untuk pertanaman panili, keadaan unsur Ca nya juga perlu dipertimbang¬kan.

Keadaan Ph tanah yang dikehendaki tanaman panili adalah antara Ph 6-7. Tanah-tanah yang terbaik untuk tanaman panili adalah tanah yang berasal dari bahan batuan induk batu kapur dengan Ph 6-7. Dengan Ph tanah antara 6-7 tanaman panili akan bebas dari problema penyakit busuk batang, bila dibanding kan dengan tanah yang mempunyai Ph 5,0-5,5.   

PENANAMAN

PENANAMAN POHON PELINDUNG ATAU POHON PANJ ATAN   

Penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan sebaiknya sudah dilaksanakan satu tahun sebelum dilaskanakan naman tanaman pamili.

 Jenis tanaman yang baik dipakai sebagai pohon pelindung dan sekaligus sebagai pohon panjatan/penunjang adalah tanam¬tanaman seperti :
  • Lamtoro (Leucaena glauca)
  • Dadap (Erythrina variegata)
  • Jarak pagar (Jathropa curcas)
  • Kolena/pohon gamal (Glericidia)
  • Sengon (Albizia spei).

PENGOLAHAN TANAH

Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu tanah harus tiolah dengan sebaik-baiknya dengan cara :
  • Terlebih dahulu tanah dibersihkan dari tonggak-tonggak pohorr kayu yang ditebang dan kotoran-kotoran lainnya. Selanjutnya tanah dicangkul atau dibajak sampai gembur dan rumput yang ada dibersihkan.
  • Pohon pelindung/penunjang ditanam pada permulaan musim penghujan dengan jarak tanam 1X2 m, 1X1,5 m atau 1X1,75 m, tergantung pada kesuburan tanah dan tinggi tempat dari permukaan laut. Barisan penanaman sebaiknya membujur ke timur, dengan maksud agar sinar matahari pagi dapat masuk dengan leluasa sehingga seluruh tanaman dapat sinar mata¬hari pagi dengan merata
  • Cara yang kedua penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan dapat dilakukan sebagai berikut ;Pertama-tama sebelum tanah j dikerjakan, terlebih dahulu dianjir dengan jarak 1,5 m membujur ke timur, kemudian tanah bare digali (seperti membuat got/selokan) dengan lebar 50 cm. Penanaman pohon- Pandung atau panjatan Baru dilakukan pada permulaan musim penghujan. Penanaman dilakukan pada dasar galian tanah dengan jarak 1X1,5 m.
  • Cara yang ketiga, yaitu dengan cara kombinasi antara cara b dan c tetapi waktu tanam panili dilakukan bersama-sama dengan penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan.

PERSIAPAN BIBIT

Pembiakan tanaman panili dapat dilakukan secara generatif dan dapat pula dengan cara vegetatif, namun yang sering dipakai adalah pembiakan dengan cara vegetatif (dengan stek). Sedang¬kan pembiakan secara generatif (dengan biji), dilakukan bila untuk keperluan penelitian (pemuliaan tanaman) untuk mendapat¬kan jenis-jenis baru yang lebih baik atau untuk tujuan-tujuan lainnya.

Penanaman panili dengan stek dilakukan pada musim penghujan yaitu sebelum hujan turun dengan lebat, karena bila di¬lakukan penanaman stek setelah hujan turun dengan lebatnya, maka sering kali bibit stek akan mati karena mengalami kebusuk¬an, dengan demikian sebelumnya harus sudah tersedia tanaman panili yang cukup mengeluarkan sulur-sulur dahan yang sehat dan kuat. 
Tanaman panili yang sudah pernah berbuah tidak baik dipakai untuk bibit karena daya tumbuhnya kurang. Sulur yang baik dipilih untuk stek bibit adalah batang/sulur yang agak gemuk/subur. Sulur/batang yang telah dipilih dan telah dipotong dan pohon induknya untuk stek bibit, pucuknya dipotong untuk menghindari pembusukan pucuk.

PENANAMAN

Jarak tanam (untuk Jawa) adalah 1,50X1,50 m, sesuai dengan jarak tanam pohon pelindung atau pohon panjatan. Menurut CHALOT jarak tanam pohon pelindung atau pohon panjatan 1,5 m X 1,0 m yaitu jarak antara larikan 1 m.

Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang-lubang penanaman dekat dengan pohon penunjang sedalam 10 cm. Cara menanam stek ada 2 cara yaitu dengan cara lengkung dan defigan cara lurus. 
Bibit yang pangkalnya lurus sebaiknya ditanam dengan cara lurus dan bibit yang pangkalnya melengkung sebaiknya ditanam dengan cara melengkung, guna menghindari terjadi luka, yang mengakibatkan, terjadinya pembusukan. 
Yang perlu diperhatikan pada waktu penanaman adalah akar lekat dan tiap-tiap buku pada stek jangan sampai terbalik, harus menghadap pohon penunjang atau pohon panjatan. Apabila terbalik, maka setelah stek tumbuh tidak akan mau melekat pada pohon penunjang, karena akar pelekatnya berada di luar sehingga akan selalu melengkung keluar menjauhi pohon penunjang.

Setelah melakukan penanaman, tanah di sekitar stek tidak boleh menjadi kering, karenanya perlu ditutup dengan daun daun atau jerami dan jika perlu disiram setiap pagi dan sore hari. Bagian yang ditanam ke dalam tanah sepanjang tiga ruas/buku.
Ada 2 (dua) cara penanaman :
  • Penanaman dengan memakai pohon penunjang.
  • Penanaman dengan memakai pagar rambatan.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Perambatan Tanaman Panili

Dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah tanam, stek-stek sudah mulai berakar dan tunas-tunas muda mulai keluar. Bila dalam jangka waktu tersebut stek belum juga tumbuh, sebaiknya diganti saja dengan stek yang baru (disulam) agar diperoleh tanaman yang seragam.

Pengaturan Pohon Pelindung

*    Tindakan pengaturan pohon pelindung yang terutama di¬tujukan untuk :Memberikan tingkat penyinaran (cahaya matahari) yang cukup untuk semua tanaman.
*    Mempermudah/memperlancar sirkulasi peredaran udara dan pemeliharaan dalam pertanaman.
*    Mengatur kelembaban udara di sekitar tanaman panili terutama pada waktu musim penghujan.
*    Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering/kemarau

Pemangkasan Tanaman Panili.

Perlakuan pemangkasan tanaman panili dimaksudkan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan genera¬tif yang lebih produktif. Atau dengan perkataan lain untuk mengatur tanaman panili agar tidak hanya menghasilkan cabang yang banyak, tetapi juga menghasilkan buah yang banyak.

Pemangkasan untuk tanaman panili ada 3 (tiga) macam pe-mangkasan, yang masing-masing mempunyai maksud dan cara pemangkasan yang berbeda-beda, yaitu: pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan rejuvenasi (pemangkasan peremajaan).

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Pemangkasan produksi bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan bentuk, guna mendorong pertumbuhan generatif. Pemangkasan re¬juvenasi bertujuan untuk mempermuda/meremajakan cabang/¬batang-batang yang telah tua.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!